1. MASJIDIL HARAM
1. MASJIDIL HARAM
Masjid ini berbentuk empat persegi dan
dibangun mengelilingi Ka’bah, berbeda dengan masjid manapun didunia,
shaf di Masjidil Haram ini berbentuk lingkaran, semuanya menghadap ke
Ka’bah yang berada di tengah-tengah. Ini merupakan keunikan yang tidak
dimiliki masjid manapun di dunia. Adapun Spesifikasi Masjidil Haram :
- Luas Masjidil Haram ± 656.000 m², dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah pada hari biasa dan lebih dari 1juta jamaah pada musim Haji
- Memiliki Tiga Lantai
- Menara berjumlah tujuh buah
- Keistimewaan masjid ini adalah : Sholat di masjid ini lebih utama dari sholat 100.000 kali di masjid lain.
PINTU MASJIDIL HARAM
Masjidil Haram adalah masjid Raksasa hingga
memiliki sangat banyak pintu yaitu ada 4 pintu utama dan 45 pintu
biasa, tiap pintu memiliki nama sendiri karena banyaknya jumlah pintu
tersebut tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari
Masjidil Haram. Inilah nama-nama Bab (pintu) Masjidil Haram :
|
|
KA’BAH
Adalah bangunan yang menyerupai bentuk kubus,
tempat ini merupakan bangunan pertama yang ada diatas muka bumi yang
digunakan sebagai kiblat dalam menjalankan ibadah Shalat oleh umat
Islam, sebagai mana firman Allah SWT dalam (QS. Ali Imran : ayat 96)
yang artinya;
“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”.
Ka’bah disebut pula Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan) dibangun berupa tembok persegi empat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung sekitar Mekkah. Fondasinya dari batu marmer setebal ± 25 cm, pembangunan Ka’bah menurut sejarah berlangsung 10 generasi.
“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”.
Ka’bah disebut pula Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan) dibangun berupa tembok persegi empat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung sekitar Mekkah. Fondasinya dari batu marmer setebal ± 25 cm, pembangunan Ka’bah menurut sejarah berlangsung 10 generasi.
- Generasi I oleh Malaikat ± 2.000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan
- Generasi II oleh Nabi Adam
- Generasi III oleh Nabi Syits putra Nabi Adam
- Generasi IV oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
- Generasi V oleh suku Amaliqah
- Generasi VI oleh suku Jurhum
- Generasi VII oleh Qushai bin Kilab
- Generasi VIII oleh Abdul Muthalib
- Generasi IX oleh suku Quraisy
- Generasi X oleh Abdullah bin Zubair
Setiap sudut dinding Ka’bah memiliki nama :
- Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
- Sebelah Barat Rukun Syami (Suriah)
- Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)
- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad)
KISWAH
Adalah Penutup keempat dinding Ka’bah yang
tergantung dari atap sampai kaki terbuat dari kelambu sutra hitam,
lebar total 658 M² biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kiswah in
17.000.000 riyal dengan tenaga kerja sebanyak 240 orang, hal ini telah
dilakukan sejak zaman Nabi Ismail.
Kiswah tiap tahun diganti, dilakukan pada
tanggal 10 Djulhijjah ketika para jamaah sedang berada di Mina, Kiswah
ini dihiasi dengan tulisan Al-Qur’an yang disulam secara khusus dengan
benang emas.
PINTU KA’BAH
Disebut juga dengan nama Al-Burk, ini terbuat
dari bahan emas murni 99 karat, dengan berat keseluruhan 280 kg. Letak
pintu ini dari lantai thawaf adalah 2,25 meter sedangkan daun pintu itu
sendiri panjangnya 3,06 meter dengan lebar 1,68 meter. Pintu yang
sekarang ini adalah hadiah dari Raja Khalid bin Abdul Aziz, karena
dalam sejarahnya pintu ini telah berubah-ubah baik dari bahan baku,seni dan bentuknya. Hadits Nabi yang mengatakan ; “Siapa yang masuk ke
Baitullah berarti dia masuk dalam kebaikan, keluar dari kejahatan dan
dia mendapatkan ampunan” (HR. Ath –Thabrani dari Ibnu Abbaas).
HAJAR ASWAD
Adalah batu hitam yang terletak disudut
sebelah tenggara Ka’bah, yaitu sudut dimana Thawaf dimulai. Hajar Aswad
berasal dari syurga yang dibawa oleh Malaikat Jibril atas perintah
Allah SWT, batu ini terdiri dari 8 keping yang terkumpul diikat dengan
lingkaran perak.
MIHZAB (Talang Emas)
Talang air ini dulunya tidak ada karena Ka’bah
belum memiliki atap, namun pada saat renovasi Ka’bah yang dilakukan
suku Quraisy, bangunan ini diberi atap, hingga memerlukan talang air.
Talang air sering diganti dan yang ada sekarang adalah hadiah dari
Sultan Abdul Majid Khan Bin Sultan Muhammad Khan dari Konstantinopel
pada tahun 1276 H (1859 M) bahannya dilapisi emas seberat 40 kg. Pada
tahun 317 H. Letak talang emas ini persis di depan Hijr Ismail, tempat
dimana talang ini berada oleh Khalifah Utsman disebut pintu surga.
MAQAM IBRAHIM
Adalah tempat bekas berdirinya Nabi Ibrahim AS
tatkala membangun Ka’bah dan terbuat dari batu dan salah satu Mu’jizat
yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim, batu tersebut dapat naik
dan turun sesuai kehendak Nabi Ibrahim AS ketika membangun tembok
Ka’bah. Letak maqam Ibrahim berhadapan dengan Pintu Ka’bah.
HIJIR ISMAIL
Adalah salah satu bagian
dari Ka’bah, dipagari oleh tembok rendah (al-Hatim) berbentuk setengah
lingkaran. Ditempat ini sering dipakai jamaah Haji maupun Umrah untuk
melakukan sholat sunnah karena diyakini sebagai salah satu tempat yang
mustajab untuk berdo’a, Hijir Ismail ini dahulu adalah pondasi rumah
keluarga Ibrahim.
MULTAZAM
Adalah dinding atau tembok antara Hajar Aswad
dengan pintu Ka’bah. Tempat ini dipergunakan oleh jamaah Umrah maupun
Haji untuk bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan
thawaf. Jarang orang tidak meneteskan air mata disini, disamping
terharu akan kebesaran Allah SWT, Multazam juga salah satu tempat
paling musatajab, sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah dalam
haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas yang
artinya :
“Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam, melainkan Allah SWT Kabulkan permintaannya itu”.
“Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam, melainkan Allah SWT Kabulkan permintaannya itu”.
ZAM-ZAM
Dalam bahasa arab berarti air yang melimpah,
sumur di bawah tanah yang terletak ± 20 meter sebelah Tenggara Ka’bah
ini mengeluarkan air bersih dan jernih yang tiada henti, dan
diamanatkan agar sewaktu meminum air Zam-zam harus niat. Sebelum minum
air zam-zam kita menghadap ke Ka’bah bermunajat kepada Allah SWT
sebagai berikut :
Bismillahirrahmaanirrahiim
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan disembuhkan dari segala macam penyakit”.
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan disembuhkan dari segala macam penyakit”.
Tentang air Zamzam ini sejarahnya tidak dapat
dipisahkan dari isteri Nabi Ibrahim AS yaitu Siti Hajar dan putranya
Ismail AS, waktu itu Ismail AS ibunya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS
di Mekkah, mereka kehabisan air minum, maka Siti Hajar berlari kecil
dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali (sekarang dikenal
dengan Sa’i) untuk mendapatkan air, namun tak menemukan setetes air
pun. Hingga akhirnya Allah SWT mengkarunia Siti Hajar beserta Nabi
Ismail AS mata air yang terus mengalir dan dapat dinikmati hingga kini
oleh seluruh umat islam yang berhaji maupun umrah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar