Rabu, 03 April 2013

HEWAN YANG HARUS DIHINDARI SAAT HAMIL

Jakarta, Hewan-hewan di sekitar bisa membawa virus yang membahayakan janin. Karena itu ibu hamil perlu jauh-jauh dulu dari hewan-hewan yang ditengarai bisa membawa virus berbahaya. Hewan apa yang harus dihindari?

"Biasanya kalau berkaitan dengan toksoplasma terkait dengan binatang peliharaan sehari-hari seperti ayam, burung, atau kucing," ujar dr M Nurhadi Rahman, SpOG, saat dihubungi detikcom dan ditulis pada Rabu (3/4/2013).

Keberadaan ayam, burung, maupun kucing di sekitar ibu hamil memang sulit dihindari. Sebab hewan-hewan tersebut kerap berkeliaran di sekitar rumah. Karena itu penting bagi seorang perempuan untuk memeriksakan apakah dirinya memiliki virus Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex Virus (HSV) (TORCH).

"Ini biasanya tidak bergejala dan bisa menyebabkan kelainan pada janin seperti autis dan lain-lain," imbuh dr Nurhadi.

dr Nurhadi menyarankan jika seorang peremouan sudah positif terkena TORCH, diterapi dulu sebelum hamil hingga sembuh. Jika terapi dilakukan terlambat, misalnya setelah 5 bulan kehamilan justru terlambat dan tidak berpengaruh apa-apa. Hal ini dikarenakan pembentukan bayi itu terjadi pada 3 bulan pertama.

Jika ibu hamil terinfeksi TORCH, bisa menyebabkan bayi lahir cacat, autisme, dan bila menyerang saraf mata bisa berakibat pada kebutaan. TORCH juga bisa menyebabkan perempuan sulit hamil.

Selain memeriksakan diri untuk memastikan bebas TORCH sebelum hamil dan melakukan vaksinasi, pada saat hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang bersih & bergizi. Jika makan daging, makanlah daging yang dimasak hingga benar-benar matang.

Menjaga higienitas tubuh juga wajib dilakukan. Misalnya dengan selalu mencuci tangan dengan sabun. Hindari pula kontak dengan pasien yang terinveksi virus TORCH.

JOKO SUSILO MENINGGAL DIGIGIT NYAMUK DBD

Jakarta - Warga Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta, mengeluhkan masuknya penyakit demam berdarah di kawasan mereka. Bahkan salah seorang warga bernama Joko Susilo (14) meninggal akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides aegepty ini.
"Kami minta dilakukan fogging (penyemprotan) karena sudah tiga warga kami terserang DBD, satu di antaranya telah meninggal dunia bernama Joko Susilo pada Februari 2013 lalu di RS Koja," kata Ketua RT 04/03 Pegangsaan Dua, Roni, kepada waratwan, Rabu (3/4/2013).

Dua warga lainnya bernama Karsem (45) dan Novianti (14) sudah berangsur membaik dan diperbolehkan rawat jalan. "Sebelumnya mereka (Karsem dan Novianti) dirawat selama seminggu dan empat hari di rumah sakit. Tapi, sekarang keduanya sudah pulang ke rumah dan masih berobat jalan. Mereka tinggal memang berdekatan dalam radius sekitar 25 meter, dan diduga mereka tertular DBD," ujar Roni.

Upaya Roni untuk menolong warganya memerangi wabah ini terkendala penolakan fogging oleh Kelurahan Pegangsaan Dua yang tidak jelas. Padahal Roni telah menunjukkan surat dari rumah sakit yang menyatakan warganya terserang DBD.

"Sebelumnya kami sudah mengajukan surat kepada Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua untuk melakukan foging, tapi tidak bisa karena tidak dilengkapi surat Keterangan DBD Rumah Sakit. Anehnya, saya sudah tunjukan keterangan dokter dari rumah sakit yang menunjukkan bahwa ada korban DBD yang bernama Novianti. Padahal itu kan sama saja," ujar Roni.

"Harusnya bisa diantisipasi pas musim hujan kemarin dilakukan foging. Jangan pas tunggu korban dulu, langsung difoging," tambah Roni.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri berjanji akan mengirimkan petugas Sudin Kesehatan Jakarta Utara untuk menindaklanjuti permohonan warga terkait DBD yang menghantui permukiman mereka. Bambang juga mengimbau warga waspada wabah demam berdarah mengingat bulan ini hingga Mei rawan demam berdarah (DBD).

"Pola tiap tahunnya, Maret sampai Mei itu waktu paling rawan," kata Bambang Suheri.

Bambang menambahkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terus digalakan sejak memasuki bulan Maret 2013. "Biasanya kalau PSN kendor, kasus DBD lebih banyak pada Maret sampai Mei itu," ujar Bambang.

Bambang mengingatkan masyarakat agar aduan lingkungan yang diduga terjangkit DBD harus disertai pernyataan dari rumah sakit. Melalui surat tersebut, petugas akan melakukan survei sebelum foging dilakukan.

"Yang berhak menyatakan terjangkit atau tidak itu kan dokter. Jadi kita survei dulu. Kalau positif baru kita lakukan tindakan seperti foging," ujar Bambang.

Angka penderita DBD tahun lalu diklaim Bambang terjadi penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Data belum bisa kita kasih sekarang. Karena masih dalam pendataan," ujar Bambang meyakinkan.

NIKITA MIRZANI RAJIN CARI UANG

Jakarta - Tak lama lagi Nikita Mirzani akan mendapat vonis dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam kasus penganiayaan terhadap Olivia Mai Shandie. Jelang vonis tersebut, Nikita pun kini lebih rajin mencari uang.
"Kerja persiapan karena memang aku harus mempersiapkan semuanya. Biar uangnya kumpul dulu deh jadi aku kerja dulu," ungkap Nikita usai sidang pledoi, Rabu (3/4/2013).

Nikita memang terlihat pasrah setelah memberikan pembelaan kepada hakim. Sebelumnya, ia dituntut Jaksa Penuntut Umum dengan hukuman lima bulan penjara.

"Aku pasrah, kalau harus dihukum ya sudah," tuturnya.

Meski begitu, ia tampak sangat sedih karena terbayang akan dipisahkan dari anaknya. "Siapapun yang merasakan seperti ini, bagaimana rasanya dipisahkan dari anak kandung," sesalnya.

TENTARA THAILAND DICULIK DAN DIBUNUH KELOMPOK MILITAN

Bangkok - Seorang tentara Thailand diculik dan dibunuh oleh kelompok militan setempat. Tentara anggota Angkatan Laut Thailand ini ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan sejumlah luka tembak di tubuhnya.

Diduga kuat, tentara ini menjadi korban serangan balasan dari kelompok militan yang menyerang markas militer Thailand di wilayah selatan negeri ini. Belasan militan tewas dalam serangan yang dilakukan pada bulan Februari lalu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (3/4/2013), tentara bernama Maela Tolu (24) ini dilaporkan diculik oleh 8 pria bersenjata dari rumahnya di Narathiwat pada Senin (1/4) malam. Istri Maela melaporkan insiden tersebut kepada kepolisian setempat.

Kemudian pada Selasa (2/4) malam, jasad Maela ditemukan dalam keadaan mata ditutup dan tangan terikat di salah satu ruas jalan sebuah desa yang ada di distrik lain. Terdapat dua luka tembak di tubuh Maela, namun tidak dijelaskan lebih lanjut di bagian mana luka tersebut.

Ada sejumlah bukti yang mengarahkan pelaku kepada kelompok militan yang sama yang melakukan serangan langka ke markas militer Thailand, beberapa bulan lalu. Kepolisian setempat menuturkan, kabel warna putih yang digunakan untuk mengikat tangan Maela sama persis dengan yang ditemukan pada jasad sejumlah militan yang tewas terbunuh dalam serangan tersebut.

"Berdasarkan pada kabel yang kami temukan, kami meyakini bahwa kelompok militan yang sama yang menyerang markas, juga bertanggung jawab atas pembunuhan ini," tutur Komandan Polisi Provinsi Narathiwat, Kolonel Krisada Kawjandee.

Informasi serupa juga disampaikan juru bicara militer Thailand di wilayah selatan, Kolonel Pramote Promin yang menyatakan, penculikan Maela kemungkinan besar berkaitan dengan seranga ke markas militer yang gagal, beberapa bulan lalu.