Negeri Palestina dinamai menurut bangsa Filistin (Pelishtim dalam bahasa
Ibrani) yang menetap di daerah pantai Laut Tengah dari Yope sampai Gaza
sekitar tahun 1300-1200 SM. Menurut Alkitab, orang-orang Filistin
berhubungan dengan orang Kaftor, yang biasanya dikaitkan dengan pulau
Kreta (Yeremia 47:4; Amos 9:7). Sebelum orang Filistin bermigrasi daerah
itu dikenal sebagai Kanaan. Nama ini mengandung arti "negeri ungu" dan
barangkali nama itu diambil dari bahan pewarna ungu yang dihasilkan oleh
orang pribumi dari sejenis kerang-kerangan yang banyak terdapat
sepanjang pantai Laut Tengah.
Palestina seringkali disebut sebagai pusat geografis dan teologis
dari dunia purbaka. Negeri ini tidak hanya terletak di persimpangan
jalan jalur-jalur perdagangan yang penting pada zaman purbakala tetapi
juga di daerah Yudaisme, Kekristenan, dan Islam mengawali keberadaan
mereka. Luas negeri itu sekitar 242 km dari Dan ke Bersyeba (utara-
selatan) dan 160 km dari Laut Tengah ke sungai Yordan (timur-barat).
Iklimnya normal bagi daerah Timur Dekat, musim dinginnya sejak sampai
dingin bergantung pada ketinggiannya, dengan sedikit salju di tempat-
tempat yang lebih tinggi. Musim hujan berlangsung dari Oktober sampai
April, dengan musim panas yang kering, tidak berawan dari bulan Mei
sampai Agustus.
Negeri Palestina terbagi dengan mudah dalam empat daerah geografis
utama yang membujur dari utara ke selatan: dataran pantai, daerah
perbukitan tengah, celah Yordan, dan dataran tinggi Transyordania.
Pembagian geografis utama Palestina yang melintang dari timur ke barat
berkaitan dengan segi-segi geografis negeri itu dan tapal batas politis
dari dua kerajaan Israel yang pecah. Pembagian ini meliputi daerah
Galilea di utara, Samaria dan di daerah utaran-tengah Palestina. Yehuda
di bagian selatan-tengah Palestina, dataran Negev (atau padang rumput
"kering") di selatan, dan semenanjung Sinai yang membentuk perintang
besar antara Palestina dan Mesir (lihat peta dan gambar 4.1).
Dataran Pantai
Dataran pantai secara berangsur-angsur meluas sejauh 16 sampai 19 km
mil di Palestina selatan. Hamparan tanah subur ini menerima lebih dari
75 cm curah hujan setiap tahun dekat Laut Tengah. Tiga dataran berbeda
dikenali sepanjang pantai: Akre (Akko), membentang ke utara dari Gunung
Karmel; (sekitar 40 km panjangnya dan 8 sampai 13 km lebarnya); Saron,
antara Gunung Karmel dan Yope, kota Pelabuhan (sekitar 80 km panjangnya
dan 16 km lebarnya); dan dataran Filistin di bagian paling selatan dari
Yope ke Gaza. Dari segi geografis dataran pantai tidak pernah memegang
peranan yang sangat penting bagi umat Ibrani selama sejarah Perjanjian
Lama. Orang Fenesia menguasai dataran sebelah utara, orang Filistin
menguasai dataran selatan dan dataran Saron merupakan gurun, rawa, dan
hutan yang lebat pada zaman dahulu kala.
Daerah Perbukitan Tengah
Daerah perbukitan tengah secara geografis paling beraneka ragam dan
secara historis paling penting pada masa Perjanjian Lama. Kebanyakan
kota-kota Israel terletak di daerah ini, dan wilayah tersebut merupakan
bagian terbesar yang dikuasai oleh kerajaan Ibrani ketika masih bersatu
dan ketika terpecah. Daerah yang berbukit-bukit membentuk punggung, atau
tulang belakang dari Palestina barat dan umumnya terbagi atas tiga
bagian utama: Galilea, Samaria, dan Yehuda. Daerah-daerah yang landai
mencapai ketinggian 900 m - 990 m; daerah tersebut menerima curah hujan
yang memadai dan cocok sekali bagi orang-orang ibrani untuk
mengembangkan pertanian, termasuk gandum, kebun anggur, buah-buahan dan
rumpun-rumpun pohon zaitun.
Bagian-bagian utama Galilea meliputi Gunung Tabor (Hakim-Hakim 4:6,
12) dan lembah Yizrel. Kota Sikhem, diapit oleh Gunung Ebal dan Gunung
Gerizim, yang dikuasai oleh Samaria (Yosua 8:30-35). Yerusalem terletak
secara menonjol di persimpangan jalur-jalur lalu lintas perdagangan di
Yehuda (2Samuel 5:6-12). Bidang tanah di antara dataran pantai di
selatan dan daerah pegunungan di bagian tengah dikenal sebagai
shephelah. Daerah luas subur (atau dataran tinggi antara pantai dan
pegunungan) adalah daerah hutan pada zaman Perjanjian Lama dan diduduki
oleh orang Filistin (bd. Hakim-Hakim 14-15; 1Samuel 17). Selama masa
kerajaan Yehuda, Bet-Semes dan Lakhis merupakan kubu-kubu pertahanan
penting di sisi barat daya Yehuda (2Tawarikh 25:17-28).
Lembah Yordan
Lembah Sungai Yordan atau celah Yordan, adalah lembah geologis besar
yang mulai di Siria di pegunungan Libanon dan membujur ke selatan
sampai ke Teluk Akaba dan Laut Merah. Lembah Sungai Yordan yang
membentuk perbatasan timur Palestina adalah bagian dari parit geologis
yang berigi-rigi ini.
Sungai Yordan bermula pada lereng-lereng bagian bawah dari Gunung
Hermon dan timbul dari tiga anak sungai yang mendapat airnya dari
sumber-sumber. Sungai Yordan mengalir ke selatan dari Gunung Hermon ke
Danau Hula dan rawa-rawa dan selanjutnya dengan deras mengalir turun
sekitar 270 m, dan bermuara di Danau Galilea. Danau air tawar di daerah
pedalaman ini berada 195 m di bawah permukaan laut dan dikelilingi oleh
bukit-bukit kecil. Danau itu sendiri sekitar 21 km lebarnya dan 11 km
panjangnya. Dari Danau Galilea itu Sungai Yordan mengalir ke selatan,
berkelok-kelok menuju ke Laut Garam atau Laut Mati yang besar, sekitar
390 m di bawah permukaan laut - bagian yang paling rendah di muka bumi.
Dahulu kala daerah sekitar Danau Galilea berpenduduk sangat padat
dan secara intensif dan ditanami dengan memakai irigasi. Lebih jauh lagi
ke selatan, lembah sungai itu menyempit dan dipadati tumbuh-tumbuhan
hingga berupa hutan, tempat tinggal binatang-binatang liar pada masa
Perjanjian Lama (bd. Yeremia 49:19; 50:44; Zakharia 11:3). Sebagian
besar wilayah ujung selatan dari lembah sungai ini tidak ada
penduduknya, kecuali di tempat Sungai Yabok memasuki Yordan dan di Oasis
yang diairi sumber-sumber di Yerikho. Bukit-bukit tanah liat yang licin
dan berlumpur dan tumbuh-tumbuhan yang lebat yang berjajar sepanjang
lembah Yordan membuatnya tetap merupakan perintang alam antara Palestina
dan dataran tinggi Transyordan.
Laut Mati
tidak mempunyai saluran keluar yang alami, dan airnya yang melimpah
dengan mineral mengandung kadar garam sampai 30 persen. Tebing-tebing
batu kapur yang berjajar sepanjang pantai barat Laut mati dipenuhi
gua-gua yang dipergunakan sebagai tempat persembunyian untuk penyamun,
pelarian politik, dan komunitas-komunitas berbagai sekte keagamaan. Di
tempat inilah di antara gua-gua dengan pemandangan "yang kurang
menyedapkan" ini ditemukan gulungan-gulungan naskah Laut Mati atau
gulungan-gulungan naskah komunitas Qumran. Di sebelah selatan Laut Mati,
lembah Araba membentang sejauh beratus-ratus km ke arah Teluk Kaba.
Penduduk di pinggiran daerah padang gurun yang kering dan terpencil ini
menambang endapan-endapan biji besi dan tembaga yang dijumpai di daerah
bukit-bukit di perbatasan Araba, atau giat dalam perdagangan dengan
kafilah-kafilah yang melintasi daerah itu.
Dataran Tinggi Transyordania
Pada umumnya, dataran tinggi Tranyordania merupakan dataran luas
yang menjulang dengan ketinggian sekitar 600-1800 m di atas permukaan
laut antara Sungai Yordan dan daerah paling utara dari gurun Arabia.
Daerah ini menghasilkan beberapa jenis mineral dan cocok untuk gaya
hidup pertanian dan penggembalaan. Empat wadi utama atau anak sungai
mengalir ke Sungai Yordan dari dataran tinggi ini, termasuk Yarmuk,
Yabok, Arnon, dan Zered.
Dataran tinggi Transyordania ini dapat dibagi menjadi tiga dataran
tinggi utama: dataran tinggi Gunung Seir di selatan (dari Teluk Elat
sampai Sungai Zered), daerah Moab dan Gilead di Transyordania tengah
(membentang dari Zered ke Sungai Yarmuk), dan dataran tinggi Basan di
utara (memanjang dari Yarmuk sampai Dan). "Jalan raya raja" menyusur
sepanjang dataran tinggi Transyordan dan Bozra ke Damsyik.
Dataran tinggi Seir merupakan daerah yang paling tidak datar dari
ketiga daerah tersebut, dengan puncak-puncak gunung yang menjulang
tinggi sampai hampir 1800 m. Di sini orang Edom dan kemudian orang
Nabeta membangun kota-kota mereka di antara tebing-tebing karang yang
curam. Moab dan Gilead mempunyai tanah subur untuk bercocok tanam dan
bidang tanah berumput yang luas untuk kawanan ternak. Sisa-sisa hutan
lebat masih dapat dijumpai di Gilead. Dataran tinggi yang paling luas
dan subur adalah daerah Basan. Di sini dataran tinggi itu terletak
sekitar 900-1500 m di atas permukaan laut, yang mengizinkan curah hujan
yang memadai untuk pertanian. Tanah gunung berapi subur dari dataran
Basan menjadikannya padang-padang rumput yang terbaik di seluruh daerah
Levantin di sebelah timur Laut Tengah (bd. Mazmur 22:13; bd. Amos 4:1).
Daerah Trans-yordania adalah daerah yang pertama-tama didiami oleh
orang-orang Ibrani sebagai bagian dari penaklukkan Palestina sesudah
peristiwa-peristiwa Keluaran dari Mesir (Yosua 13:24-31). Sepanjang
sejarah PL daerah dataran tinggi ini sering kali merupakan ajaran
pertempuran militer sewaku orang Ibrani, orang Aram, orang Asyur, orang
Moab dan orang Amon semua berlomba-lomba untuk menguasai pusat- pusat
perdagangan sepanjang jalan raya raja dan daerah subur di Gilea dan
Basan, suatu komoditi yang sangat bernilai di lingkungan gurun pasir dan
kering dari bagian terbesar wilayah Timur Dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar