umar bin Khattab
dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari
suku Quraisy. umar bin Khattab merupakan khalifah kedua didalam islam setelah Abu Bakar As Siddiq.
Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin 'Adiy bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib.
Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada kakeknya Ka'ab. Antara
beliau dengan Nabi selisih 8 kakek. lbu beliau bernama Hantamah binti
Hasyim bin al-Mughirah al-Makhzumiyah. Rasulullah memberi beliau
"kun-yah" Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang
paling tua; dan memberi "laqab" (julukan) al Faruq.
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 - November 644) (bahasa Arab:عمر ابن الخطاب)
adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah khalifah
kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu diantara empat orang
Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk
(Khulafaur Rasyidin).
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy,
suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin
Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar
memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa
membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka.
Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara
gulat di Mekkah.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah orang yang sangat disegani dan
dihormati oleh penduduk Mekkah, sebagaimana tradisi yang dijalankan oleh
kaum jahiliyah
Mekkah saat itu, Umar juga mengubur putrinya hidup-hidup sebagai bagian
dari pelaksanaan adat Mekkah yang masih barbar. Setelah memeluk Islam
di bawah Muhammad, Umar dikabarkan menyesali perbuatannya dan menyadari
kebodohannya saat itu sebagaimana diriwayatkan dalam satu hadits "Aku menangis ketika menggali kubur untuk putriku. Dia maju dan kemudian menyisir janggutku".
Umar juga dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan
mengatakan bahwa pada masa pra-Islam, Umar suka meminum anggur. Setelah
menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali, meskipun
belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara
tegas.
Memeluk Islam Umar Bin Khattab
Ketika Muhammad menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar
bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa
kaum Muslim
saat itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka
perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai
reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang
prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar
juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering
menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Muhammad.
Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran Muhammad, Umar memutuskan
untuk mencoba membunuh Muhammad, namun saat dalam perjalanannya ia
bertemu dengan salah seorang pengikut Muhammad bernama Nu'aim bin
Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar
telah memeluk Islam, ajaran yang dibawa oleh Muhammad yang ingin
dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar terkejut dan pulang ke
rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya, diriwayatkan
bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al Qur'an (surat Thoha ayat 1-8),
ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya. Ketika
melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian
meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi
terguncang oleh apa yang ia baca tersebut, beberapa waktu setelah
kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja hal yang selama
ini selalu membelanyani membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena
seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam
menyiksa para pengikut Muhammad kemudian memeluk ajaran yang sangat
dibencinya tersebut, akibatnya Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan
ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy
yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Kehidupan di Madinah Umar Bin Khattab
Pada tahun 622 M, Umar ikut bersama Muhammad dan pemeluk Islam lain
berhijrah (migrasi) (ke Yatsrib (sekarang Madinah) . Ia juga terlibat
pada perang Badar,
Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Pada tahun 625, putrinya
(Hafsah) menikah dengan Nabi Muhammad. Ia dianggap sebagai seorang yang
paling disegani oleh kaum Muslim pada masa itu karena selain reputasinya
yang memang terkenal sejak masa pra-Islam, juga karena ia dikenal
sebagai orang terdepan yang selalu membela Muhammad dan ajaran Islam
pada setiap kesempatan yang ada bahkan ia tanpa ragu menentang
kawan-kawan lamanya yang dulu bersama mereka ia ikut menyiksa Muhammad
dan para pengikutnya.
Kematian Muhammad Umar Bin Khattab
Pada saat kabar kematian Muhammad pada 8 Juni 632
M (12 Rabiul Awal, 10 Hijriah) di Madinah sampai kepada umat Muslim
secara keseluruhan, Umar dikabarkan sebagai salah seorang yang paling
terguncang atas peristiwa itu, ia menghambat siapapun memandikan atau
menyiapkan jasadnya untuk pemakaman. Akibat syok yang ia terima, Umar
berkeras bahwa Muhammad tidaklah wafat melainkan hanya sedang tidak
sadarkan diri, dan akan kembali sewaktu-waktu.
Abu Bakar
yang mendengar kabar bergegas kembali dari Madinah, Ia menjumpai Umar
sedang menahan Muslim yang lain dan lantas mengatakan
(|cquote! :"Saudara-saudara! Barangsiapa mau menyembah Muhammad,
Muhammad sudah meninggal dunia. Tetapi barangsiapa mau menyembah Allah,
Allah hidup selalu tak pernah mati."! |)
Abu Bakar mengingatkan kepada para pemeluk Islam yang sedang
terguncang, termasuk Umar saat itu, bahwa Muhammad, seperti halnya
mereka, adalah seorang manusia biasa, Abu Bakar kemudian membacakan ayat
dari Al Qur'an
yan mencoba untuk mengingatkan mereka kembali kepada ajaran yang
diajarkan Muhammad yaitu kefanaan makhluk yang diciptakan. Setelah
peristiwa itu Umar menyerah dan membiarkan persiapan penguburan
dilaksanakan.
Masa kekhalifahan Abu Bakar Umar Bin Khattab
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah
satu penasehat kepalanya. Ssetelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun
634, Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua
dalam sejarah Islam.
Menjadi khalifah
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat.
Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan
dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid)
serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).
Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun
keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan
Umar.
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan
ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun
636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70
ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.
Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas
pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadisiyyah
(th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal
pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid
dan berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad.
Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem,
pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan
kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja
(Church of the Holy Sepulchre). Umar memilih untuk salat ditempat lain
agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar
didirikan ditempat ia salat.
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol
dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi
untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan
diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638,
ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di
Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga memulai proses kodifikasi
hukum Islam.
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi
gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup
sangat sederhana.
Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya,
Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai
dihitung saat peristiwa hijrah.
Kematian Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang
fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang
Persia yang masuk Islam setelah Persia
ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi
Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas
kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar.
Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah
kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.
Semasa Umar masih hidup Umar meninggalkan wasiat yaitu:
- Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
- Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
- Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
- Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
- Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi ,dan penuh penyesalan.
- Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar