Ginjal adalah dua pasang organ yang berada di bawah rusuk, bersisian
kanan-kiri dengan tulang belakang.
Ginjal berfungsi menyaring sampah
hasil metabolisme tubuh dan memonitor keseimbangan cairan dan
konsentrasi elektrolit tubuh. Zat kimia yang bermanfaat kemudian diserap
kembali dan yang tidak bermanfaat dibuang melalui air seni (urin).
Gagal
ginjal terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan sehingga gagal
menjalankan fungsinya. Akibatnya, zat-zat toksin hasil metabolisme terus
bersirkulasi dalam darah dan menumpuk di dalam tubuh. Keracunan ini
dapat menyebabkan muntah-muntah, lemah, disorientasi dan koma. Di saat
yang sama, karena ginjal berhenti memproduksi hormon eritropoetin,
sumsum tulang menjadi tidak efisien memproduksi sel darah merah sehingga
menimbulkan animea.
Gagal ginjal dapat bersifat akut maupun kronis.
Gagal Ginjal Akut
Pada gagal ginjal akut, ginjal kehilangan sebagian atau seluruh kemampuannya dengan cepat karena berbagai sebab, antara lain:
- Pendarahan berat atau serangan jantung yang membuat volume darah ke ginjal menjadi sangat berkurang (hipovolemia)
- Dehidrasi atau kurangnya cairan dalam tubuh karena diare, demam, dll.
- Sumbatan dan halangan terhadap arteri atau vena ginjal.
- Efek samping obat-obatan tertentu
- Efek penyakit infeksi pada aliran darah, lupus sistemik, batu ginjal, dan pembesaran prostat.
Gagal Ginjal Kronis
Pada
gagal ginjal kronis, kehilangan fungsi ginjal terjadi secara bertahap
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kerusakanan bisa sedemikian
pelan-pelan sehingga tidak menimbulkan gejala sampai stadium akhir,
yaitu ketika fungsi ginjal kurang dari 10 persen normalnya. Gagal ginjal
kronis terutama disebabkan oleh diabetes dan tekanan darah tinggi yang
kurang terkelola serta glomerulonefritis (radang pembuluh darah ginjal)
yang kronis.
Pengobatan
Pengobatan gagal ginjal tergantung
pada penyebab kerusakannya dan terutama dimaksudkan untuk menghentikan
penyakitnya, mengganti cairan tubuh dan melancarkan aliran darah ke
ginjal. Bila ginjal tidak dapat disembuhkan lagi, pasien harus melakukan
cuci darah secara rutin.? Selama cuci darah, mesin ginjal tiruan
dimanfaatkan untuk menyaring darah dan membuang zat-zat toksin dari
tubuh.? Alternatif dari cuci darah bagi pasien dengan ginjal yang rusak
permanen adalah transplantasi ginjal. Dengan transplantasi, ginjal dari
seorang donor dicangkokkan ke dalam tubuh pasien untuk menggantikan
ginjalnya yang rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar