PANSER ANOA PT.PINDAD INDONESIA
Panser anoa 6x6, kendaraan angkut personil lapis baja (APC), adalah kendaraan tempur lapis baja yang fungsi utamanya adalah untuk mengangkut infanteri ke medan perang. Panser anoa ini dikembangkan oleh PT-Pindad,
BUMN Indonesia yang mengembangkan senjata ringan dan kendaraan militer.
Kendaraan ini khusus dirancang untuk kebutuhan kavaleri dan dapat
membawa sepuluh personil, termasuk tiga awak, satu sopir, satu komandan
dan satu penembak.
APC ini dirancang, direkayasa dan dikembangkan sendiri oleh PT.PINDAD,
yang juga menyediakan fasilitas perawatan kendaraan. Dengan nilai
kontrak sekitar 51 juta dolar
Pengembangan Panser APC 6x6 ANOA
Sejarah perkembangan Panser ANOA ini terjadi pada tahun 2003 ketika TNI
mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk menyediakan APC untuk transportasi infanteri di Provinsi Aceh. PT.PINDAD pun merespon kebutuhan tersebut dan segera mengembangkan APR-1V atau Angkut Personil Ringan. Tahun 2004, kendaraan ini telah dikirim ke Aceh untuk digunakan TNI dalam mengemban tugasnya.
Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) dibantu PT.PINDAD lalu
bekerjasama dalam mengembangkan lebih lanjut kendaraan ini pada tahun
2005. Ketika itu, APS-1 (Angkut Personil Sedang) telah dikembangkan pada tahun itu juga.
Desain Panser 6x6 ANOA
Sopir Panser APC 6x6 menjalankan kendaraan dengan duduk di sisi kanan,
sementara komandan duduk di sisi kiri. Desain lambung kendaraan monocoque.
Desainnya berbeda dari pendahulunya dan lambung terdiri dilapisi dari
baja tebal. Juga termasuk pengembangan dalam suspensi dengan menggunakan
sistem suspensi Torsion Bar yang dikembangkan secara eksklusif.
Varian APC
Varian pertama dari APC yang dikembangkan adalah Angkut Personil Ringan
(APR-1V) pada 2004. Ini adalah kendaraan 4x4 lapis baja dan memiliki chassis truk Isuzu.
Panser APS-1 6x6 dibuat berdasarkan platform truk Perkasa, produk dalam
negeri komersial PT Texmaco, adalah varian berikutnya yang dikembangkan.
Tapi APS-1 tidak dipilih diproduksi secara massal.
Ketika TNI kembali meminta PT.PINDAD untuk mengembangkan generasi berikutnya dari kendaraan jenis panser, APS-2 segera dibuat.
Lalu muncul Panser APS-3 yang kita kenal sebagai Panser ANOA,
pertama kali dipamerkan di parade TNI pada tanggal 5 Oktober 2008.
Prototipe kendaraan ini diresmikan pada Oktober 2006. Dan secara resmi
juga di pamerkan di Indo Defence dan Aerospace 2008.
Tidak hanya sampai disini, PT.PINDAD terus mengembangkan
kendaraan-kendaraan jenis ini, dengan menjaga kualitas APS 6x6 tetap
sebagai model acuan. Varian pengembangan kendaraan termasuk fire support, ambulans, komando, logistik, lapis baja recovery, pengintaian dan pembawa mortir.
Order dan Pengiriman Panser APC 6x6 di Dalam Negeri
Kementerian Pertahanan Indonesia telah memesan sebanyak 150 unit APS-2
6x6 APC, ditambah 4 unit pengintai lapis baja pada PT.PINDAD di tahun
2008. Pada Februari 2010, Pindad telah menyerahkan sebanyak 93 unit
APS-2 dalam 3 fase dan tahap yang berbeda. Pengiriman penuh telah
selesai pada akhir 2010 lalu.
Pada tahap pertama pengiriman, PT.PINDAD menyerahkan 20 unit APS-2 6x6
kepada Kementerian Pertahanan Indonesia pada Februari 2009. Tahap kedua
pada 7 Juli 2009 berjumlah 40 unit APS-2 6x6.
Pada 13 Januari 2010, Pindad kembali mengirimkan 33 unti Panser APS-2
6x6. Dari 33 unit, 20 unit digunakan oleh Angkatan Darat Indonesia,
sementara sisanya digunakan untuk Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia
di Libanon
Pengiriman 61 Panser yang tersisa dikirimkan pada akhir 2010. Dengan
tahap pertama 44 unit pada bulan Juli dan tahap kedua 17 unit pada bulan
September 2010. Pada Agustus 2008, Pindad telah menghasilkan 10 APS-3
dan telah diproduksi banyak untuk digunakan TNI
Mesin Renault Turbo Charged Diesel
Produsen mobil Renault yang berbasis di Perancis inilah yang memasok
mesin dan transmisi untuk APS 6x6. Jenis mesin yang digunakan dalam
kendaraan APS 6x6 ini adalah Renault MIDR 062045 enam silinder Turbo
Charged Diesel.
Persenjataan Panser 6x6
Terletak di puncak di sisi kiri Panser APS 6x6. Dapat dipersenjatai baik dengan senapan mesin atau peluncur granat.
Senapan mesinnya berkaliber 12,7 mm, sedangkan peluncur granat otomatis
berkaliber 40 mm. Spesifikasi persenjataan ini tidak mutlak, tergantung
order pemesanan.
Selain itu, 2 jenis senjata berat dapat diletakkan di bagian depan dan
belakang kendaraan. Panser APS 6x6 juga dilengkapi dengan modus malam
dan daya derek 6 ton. Fasilitas Komunikasi Termasuk VHF/FM (anti
jamming dan hopping) dan GPS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar