Senin, 07 Januari 2013

raimuna asean


Kegiatan kepramukaan di Indonesia terus berkembang. Salah satu terobosan yang dilakukan yakni melalui penyelenggaraan ASEAN Rover Moot (ARM) 2013. Kegiatan serupa Raimuna (pertemuan penegak dan pandega) tersebut bakal digelar September mendatang di Desa Lebakharjo, Kab Malang. Ketua Dewan Kerja Daerah (DKD) Kwarda Jatim, Miftakhul Khoiriyah SIKom, Rabu (28/11) mengatakan, ARM merupakan program rover moor pertama di tingkat ASEAN. Biasanya, kegiatan internasional itu dilakukan tingkat dunia, seperti 14th World Rover Moot 2013 yang akan diselenggarakan di Kanada.
Kendati ARM ini pertama kali digelar, kata dia, pelaksanaan tetap akan dipersiapkan dengan matang. “Saat ini kami dari Kwarda Jatim bersama penyelenggara dari Kwarnas terus berkoordinasi untuk meamksimalkan sosialisasi kegaitan agar seluruh negara ASEAN dapat ikut berpartisipasi,” katanya.
Ia mengatakan, dipilihnya Desa Lebakharjo, Malang menjadi tuan rumah karena lebih dikenal sebagai desa pramuka. Bahkan, rencananya didirikan monumen pramuka di desa tersebut. Kendati belum diketahui kapan monumen akan didirikan, saat ARM berlangsung, kampanye pendirian monument di Lebakharjo akan terus didengungkan.
Selain didirikan monumen pramuka, Lebakhajo juga digadang-gadang menjadi pusat studi kepramukaan di Indonesia. Artinya, ke depan jika ingin banyak tahu dan belajar tentang gerakan pramuka dapat belajar di Lebakhajo yang dipersiapkan menjadi etalase Pramuka Indonesia.
Mengenai pelaksanaan ARM, ujar Miftah, kegiatannya tak jauh berbeda dengan konsep Raimuna. Namun, bedanya hanyalah peserta yang ikut dari berbagai negara atau tak hanya lokal dari perwakilan Kwarda saja.
Secara keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan dititikberatkan pada bidang-bidang pengembangan diri Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yaitu spiritual, emosional, sosial, Intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Selain itu, ARM digelar guna mempererat hubungan persaudaraan sesama anggota pramuk penegak pandega di kawasan Asia Tenggara. Rencananya, peserta juga diberikan wawasan mengenai kesenian dan kebudayaan dari masing-masing negara baik teori maupun praktik, di antaranya musik, tarian tradisional, permainan tradisional, kraft tangan, makanan tradisional, demonstrasi seni lukis batik, dan persembahan kebudayaan dan kesenian dari negara masing-masing peserta. (afr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar