Keraton Kanoman adalah pusat peradaban Kesultanan Cirebon, yang kemudian terpecah menjadi Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon.
Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon. Sunan Gunung
Jati adalah orang yang bertanggung jawab menyebarkan agama Islam di Jawa
Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati juga meninggalkan jejaknya yang hingga kini masih
berdiri tegak, jejak itu bernama Kraton Kanoman. Keraton Kanoman masih
taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan
tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam
leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara.
Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya
dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang
juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah.
Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektar ini
berlokasi di belakang pasar Di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas
yang bernama Raja Muhammad Emiruddin berserta keluarga. Kraton Kanoman
merupakan komplek yang luas, yang terdiri dari dua puluh tujuh bangunan
kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang merupakan
cikal bakal Kraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepak bola.
Di keraton ini masih terdapat barang barang Sunan Gunung Jati, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman
dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya
burak, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj.
Tidak jauh dari kereta, terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk
Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti
Maulid Nabi. Dan di bagian tengah Kraton terdapat kompleks bangunan
bangunan bernama Siti Hinggil.
Hal yang menarik dari Keraton di
Cirebon adalah adanya piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi
penghias dinding semua keraton di Cirebon. Tak cuma di keraton,
piring-piring keramik itu bertebaran hampir di seluruh situs bersejarah
di Cirebon. Dan yang tidak kalah penting dari Keraton di Cirebon adalah
keraton selalu menghadap ke utara. Dan di halamannya ada patung macan
sebagai lambang Prabu Siliwangi. Di depan keraton selalu ada alun alun
untuk rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian, di sebelah
timur keraton selalu ada masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar