PURBALINGGA, HUMAS
– Yayasan Islam Bani Sobari (YIBSI), berencana mengembangkan Rumah
Sakit Umum Harapan Ibu (RSUHI) Purbalingga menjadi rumah sakit type B.
Rencana pengembangan ini terungkap saat dilaksanakan paparan masterplant
pengembangan RSUHI di Operation Room Graha Adiguna Purbalingga, Sabtu
(25/2) siang.
Ketua
YIBSI H Imam Waluyono menuturkan, saat ini RSUHI baru berstatus
akreditasi type D. Agar pelayanan medis dapat dilaksanakan lebih
maksimal dibutuhkan pengembangan rumah sakit beserta peningkatan
fasilitas yang dimiliki.
Wacana
pengembangan rumah sakit itu, lanjut Imam, sudah mulai dibahas sejak
1,5 tahun lalu. Permasalahan utama yang dialami adalah terbatasnya lahan
yang dimiliki yayasan untuk perluasan rumah sakit.
“Biaya
pengembangan seluruhnya mencapai Rp 42,5 miliar. Setelah masterplant
dan DED selesai, secepatnya akan kita mulai pembangunannya,” katanya
usai memandu paparan masterplant RSUHI.
Dia
menerangkan, pengembangan rumah sakit akan dilakukan memanfaatkan lahan
milik yayasan yang berada di sebelah selatan masjid As-Sobari, tanpa
merubah keberadaan masjid itu. Agar pelayanan rumah sakit tidak
terganggu maka pembangunannya akan dilakukan secara bertahap.
“Untuk
tahap pertama akan kita bangun zona II berupa gedung layanan emergency
berlantai empat dengan rencana anggaran mencapai Rp 26 miliar. Kemudian
berikutnya zona I dengan merombak bangunan yang ada sekarang. Mudah-mudahan 2015 semua sudah selesai,” jelasnya.
Pada
kesempatan itu, konsultan perencanaan dari PT. Bumi Merapi Wiratama
Yogyakarta, Ahmad Saefudin Mukadi memaparkan masterplant pengembangan
RSUHI dihadapan keluarga besar Bani Sobari, pengurus yayasan dan para
calon infestor dari dunia perbankan.
Menurutnya,
pengembangan rumah sakit diarahkan agar mampu memberikan pelayanan
medik secara cepat dan paripurna. “Pengembangan fasilitas gedung
mencapai luasan hingga 10.000 m2,” katanya.
Dia
merinci, untuk pembangunan zona II berupa gedung berlantai empat.
Bangunan tersebut akan dilengkapi fasilitas Emergency (UGD), Loby, dan
rekam medik di lantai I. Kemudian lantai II berisi fasilitas laborat dan
radiologi, apotik serta 14 ruang poliklinik. Fasilitas lainnya, di
lantai III berupa ruang operasi dan ruang rawat intensif. Sedangkan di
lantai IV difungsikan sebagai ruang rawat inap ibu dan anak, termasuk
fasilitas melahirkan di ruang rawat inap VIP.
“Pada
zona I yakni tempat fasilitas rumah sakit yang ada sekarang akan ditata
ulang menyesuaikan dengan arsitektur zona II. Bangunan ini juga
berlantai empat yang akan digunakan seluruhnya untuk ruang rawat inap,”
tambahnya.
Selain
ruang rawat inap, pada bangunan zona I juga akan dilengkapi fasilitas
area komersial yang disewakan, medical chek up, instalasi gizi dan
kantor yayasan. (Humas/Hr)
Mau tanya biaya medical checkup sampai brapa duit y pak? Trimakasih sebelumnya
BalasHapusMau tanya biaya medical checkup sampai brapa duit y pak? Trimakasih sebelumnya
BalasHapus