stana Kepresidenan Cipanas terletak di antara jalur Jalan Raya Jakarta dan
Bandung melalui puncak. Terletak sekitar 103 kilometer dari Jakarta, atau
sekitar 20 kilometer dari kota Kabupaten Cianjur. Istana Cipanas berada di desa
Cipanas, kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, di kaki Gunung Gede, Jawa Barat,
pada ketinggian 1.100 meter dpl. Bangunan istana berdiri di atas areal lebih
kurang 26 hektar, dengan luas bangunan sekitar 7.760 meter persegi.
Istana Cipanas dibangun sebagai tempat peristirahatan dan persinggahan.
Halamannya terbagi dalam dua areal, yakni areal taman istana dan areal hutan
istana. Dalam areal hutan istana hingga tahun 2001, menurut katalog Pertama
Daftar Tanaman Koleksi Istana Kepresidenan Cipanas terbitan Istana Kepresidenan
Cipanas, yang bekerja sama dengan Kebun Raya Cibodas, LIPI, tercatat sebanyak
1.334 spesimen, 171 spesies, 132 marga ( yang 14 nomor di antaranya diketahui
nama marganya), serta 61 suku.
Istana Kepresidenan terdiri dari sebuah bangunan induk, enam buah paviliun,
sebuah gedung khusus, dan dua buah bangunan yang lain, yaitu penampungan sumber
air panas dan sebuah masjid.
Bangunan Induk, yang secara resmi disebut Gedung Induk Istana Kepresidenan
Cipanas, berdiri di atas areal seluas 982 meter persegi. Sesuai dengan namanya,
gedung ini merupakan gedung yang paling besar jika dibandingkan dengan
gedung-gedung lainnya yang ada di kompleks istana ini. Gedung Induk merupakan
gedung peristirahatan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya.
Gedung Induk Istana Kepresidenan Cipanas, sesuai dengan fungsinya, terdiri
dari ruang tamu, ruang tidur, ruang kerja, ruang rias, ruang makan. Dan serambi
belakang. Secara khusus ruang tamunya berupa bangunan panggung yang berlantaikan
kayu. Salah satu dinding lorong utama Gedung Induk dipajangi dengan sebuah
lukisan karya Soejono D.S., yang dibuatnya pada tahun 1958; lukisan ini dikenal
dengan nama Jalana Seribu Pandang. Nama tersebut diabadikan kepada lukisan itu
karena keistimewaannya sendiri, yaitu bahwa dari arah mana pun lukisan itu di
pandang mata memandang. Lukisan Jalan Seribu Pandang tersebut judul aslinya
adalah Jalan Menuju Kaliurang.
Sekalipun dibangun secara bertahap, enam buah paviliun istana akhirnya
berdiri di sekitar Gedung Induk, tepatnya di halaman belakang gedung ini. Keenam
buah paviliun tersebut diberi nama Paviliun Yudistira, Paviliun Bima, Paviliun
Arjuna, Paviliun Nakula, Paviliun Sadewa, dan Paviliun Abimanyu. Di samping itu
juga terdapat dua bangunan lainnya yang diberi nama Paviliun Tumaritis I dan
Paviliun Tumaritis II, yang lokasinya agak terpisah dari sekitar Gedung Induk
dan keenam paviliun itu.
Gedung Bentol terletak di belakang Gedung Induk, gedung ini amat mungil
karena bangunannya memang jauh lebih kecil daripada Gedung Induk dan keenam
paviliunnya. Namun, gedung ini berdiri lebih tinggi daripada bangunan-bangunan
yang lain, termasuk Gedung Induk. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa gedung ini
memang berada di lereng gunung. Seperti telah dikemukakan, gedung ini amat unik;
namanya Gedung Bentol. Gedung ini merupakan produk dua arsitek anak bangsa, yang
bernama R.M. Soedarsono dan F Silaban.
Di bagian belakang Gedung Induk, masih terdapat beberapa bangunan. Namun,
yang paling besar peranannya terhadap keberadaan Istana Kepresidenan Cipanas
adalah sumber mata air panas yang mengandung mineral itu. Maslahatnya bagi
kesegaran dan kebugaran raga memang sangat alami. Oleh karena itu, untuk
menampung limpahan air dari sumber alam tersebut didirikan dua buah bangunan
pemandian. Bangunan yang satu dikhususkan untuk mandi Presiden dan Wakil
Presiden beserta keluarganya, sedang bangunan satunya yang lebih besar
disediakan untuk rombongan yang menyertai Presiden atau Wakil Presiden. Baik
dalam bangunan pemandian yang pertama maupun yang kedua, perabotannya berkaitan
dengan keperluan mandi.
Tidak jauh sebelum Gedung Pemandian itu tampak sebuah danau terbuka yang
berdiri di atas kolam pemancingan ikan. Selain itu, di sebelah kiri halaman
belakang Gedung Induk juga terdapat sebuah bangunan masjid bernama Masjid
Baiturrahim serta beberapa rangkaian bangunan kecil lainnya sebagai ruang
perkantoran istana ini. Di samping itu, di sisi sebelah kiri Gedung Induk tampak
Rumah Kebun, tempat pembibitan dan perancangan taman bunga dan taman hutan
istana.
(Istana Kepresidenan RI, Sekretariat Presiden RI, 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar