Rabu, 03 April 2013

JOKO SUSILO MENINGGAL DIGIGIT NYAMUK DBD

Jakarta - Warga Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta, mengeluhkan masuknya penyakit demam berdarah di kawasan mereka. Bahkan salah seorang warga bernama Joko Susilo (14) meninggal akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides aegepty ini.
"Kami minta dilakukan fogging (penyemprotan) karena sudah tiga warga kami terserang DBD, satu di antaranya telah meninggal dunia bernama Joko Susilo pada Februari 2013 lalu di RS Koja," kata Ketua RT 04/03 Pegangsaan Dua, Roni, kepada waratwan, Rabu (3/4/2013).

Dua warga lainnya bernama Karsem (45) dan Novianti (14) sudah berangsur membaik dan diperbolehkan rawat jalan. "Sebelumnya mereka (Karsem dan Novianti) dirawat selama seminggu dan empat hari di rumah sakit. Tapi, sekarang keduanya sudah pulang ke rumah dan masih berobat jalan. Mereka tinggal memang berdekatan dalam radius sekitar 25 meter, dan diduga mereka tertular DBD," ujar Roni.

Upaya Roni untuk menolong warganya memerangi wabah ini terkendala penolakan fogging oleh Kelurahan Pegangsaan Dua yang tidak jelas. Padahal Roni telah menunjukkan surat dari rumah sakit yang menyatakan warganya terserang DBD.

"Sebelumnya kami sudah mengajukan surat kepada Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua untuk melakukan foging, tapi tidak bisa karena tidak dilengkapi surat Keterangan DBD Rumah Sakit. Anehnya, saya sudah tunjukan keterangan dokter dari rumah sakit yang menunjukkan bahwa ada korban DBD yang bernama Novianti. Padahal itu kan sama saja," ujar Roni.

"Harusnya bisa diantisipasi pas musim hujan kemarin dilakukan foging. Jangan pas tunggu korban dulu, langsung difoging," tambah Roni.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri berjanji akan mengirimkan petugas Sudin Kesehatan Jakarta Utara untuk menindaklanjuti permohonan warga terkait DBD yang menghantui permukiman mereka. Bambang juga mengimbau warga waspada wabah demam berdarah mengingat bulan ini hingga Mei rawan demam berdarah (DBD).

"Pola tiap tahunnya, Maret sampai Mei itu waktu paling rawan," kata Bambang Suheri.

Bambang menambahkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terus digalakan sejak memasuki bulan Maret 2013. "Biasanya kalau PSN kendor, kasus DBD lebih banyak pada Maret sampai Mei itu," ujar Bambang.

Bambang mengingatkan masyarakat agar aduan lingkungan yang diduga terjangkit DBD harus disertai pernyataan dari rumah sakit. Melalui surat tersebut, petugas akan melakukan survei sebelum foging dilakukan.

"Yang berhak menyatakan terjangkit atau tidak itu kan dokter. Jadi kita survei dulu. Kalau positif baru kita lakukan tindakan seperti foging," ujar Bambang.

Angka penderita DBD tahun lalu diklaim Bambang terjadi penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Data belum bisa kita kasih sekarang. Karena masih dalam pendataan," ujar Bambang meyakinkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar